Sunday, January 31, 2016

Niat untuk menikah.

NIAT-NIAT UNTUK YANG MAHU BERNIKAH

1. Saya menikah dengan niat untuk menjalankan sunnah Rasulullah SAW.

2. Saya menikah dengan niat untuk menjaga mata dari pandangan yang haram.

3. Saya menikah dengan niat untuk mendapatkan keturunan yang dapat memperbanyak jumlah umat islam.

4. Saya menikah dengan niat untuk meraih kecintaan ALLAH dengan berusaha mendapatkan keturunan yang bisa melanjutkan generasi umat manusia.

5. Saya menikah dengan niat untuk meraih kecintaan Nabi Muhammad SAW demi memperbanyak umatnya yang berkualitas hingga kelak di hari kiamat Rasulullah SAW bangga dengan hal tersebut. Dalam hadits disebutkan, “Menikahlah dan perbanyaklah keturunan! Sebab aku akan membanggakan kalian di hadapan umat-umat lain kelak di hari kiamat.”

6. Saya menikah dengan niat untuk memperoleh keberkahan dari doâa yang dipanjatkan seorang anak shalih setelah saya wafat kelak,sekaligus berharap pertolongan dan syafa’at dari anak-anak tersebut jika mereka meninggal ketika masih kecil.

7. Saya menikah dengan niat untuk menjaga kehormatan isteri dan memenuhi keperluannya, serta berniat untuk mencukupi nafkah isteri dan anak-anak.

8. Saya menikah dengan niat untuk menjaga diri dari syaitan, menghilangkan kerinduan dan kecenderungan syahwat yang negatif, menjaga kemaluan dari perbuatan hina, menjaga pandangan, dan mengusir rasa was-was.

9. Saya menikah dengan niat untuk menyenangkan dan membahagiakan diri dengan cara duduk bersama pasangan atau memandang serta yang lainnya, agar dapat bertambah giat dan lebih tenang dalam beribadah.

10. Saya menikah dengan niat untuk mengurangi kesibukan hati dalam mengatur rumah, mengerjakan pekerjaan dapur, menyapu dan membersihkan perabot, serta mendapatkan kemudahan hidup.

11. Saya menikah dengan niat untuk melatih diri dalam hal bertanggung jawab sebagai pemimpin rumah tangga, berusaha memenuhi keperluan isteri, sabar atas kelakuan dan keburukan mereka, berusaha memperbaiki akhlaq mereka, membimbing mereka kepada kebaikan, mencari rezeki yang halal untuk mereka, serta menjalankan kewajiban dalam mendidik anak-anak dengan pertolongan ALLAH.

12. Saya menikah dengan niat pada semua niat tersebut dan niat lainnya dari semua yang saya curahkan, saya ucapkan, dan saya kerjakan, dalam urusan pernikahan ini, kerana ALLAH SWT.

13. Saya menikah dengan niat seperti yang telah diniatkan oleh para hamba ALLAH yang solih dan para ulama yang mengamalkan ilmunya. (Kemudian berdoa) “Yaa ALLAH, berikan taufiq kepadaku seperti halnya Engkau memberi taufiq kepada mereka, dan tolonglah aku seperti halnya Engkau telah menolong mereka.”

Semoga ALLAH memberi taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Al-Habib Jindan bin Jindan

SILA SHARE DAN SEBARKAN

Tuesday, January 26, 2016

Aku. Versi 2

sejak jadi besar ni,
aku dapat rasakan diri aku mempunyai satu perasaan yg sukar difahami.
aku rasa perasaan itu sebenarnya bernama ego.

ego?
dulu, aku merasa tidak ego.
ya mungkin aku perasan, sebab masa tu belum memahami makna ego.

rupanya begini ya ego.

ego lah yg membuat aku rasa sakit hati, selalu rasa baik dari orang lain, selalu mahu menang, selalu rasa orang lain memerlukan aku, selalu mahu keperluan aku dipenuhi, selalu merasa aku seorang yg penting.

dan bila hajat ku tidak dipenuhi, aku akan merasa marah meluap luap di dalam hati.

entah.

sakit? sangat sakit bila ia datang. bila ego terasa tercalar.

kemahuan ego tidak boleh dipenuhi sentiasa. you cannot feed your ego, or else it will grow stronger.

ubat nya?

istighfar dan muhasabah.

-silence-

Thursday, January 7, 2016

Perkahwinan

'Perkahwinan itu ialah tawakkal tertinggi kepada Allah.'

Aku terbaca tentang sebuah kisah yg dinukilkan seseorang di laman facebook baru-baru ini. Perkongsian nya yg bertajuk 'seratus lima puluh hari menjadi isteri' (seingat aku.), berkisar tentang pengalaman baru nya bergelar seorang isteri.

Aku tertarik dengan satu ayat yg ditulis,
'Perkahwinan itu tawakal paling tinggi kepada Allah.'.. Kebetulan, pada waktu yg sama, aku sedang berfikir tentang sebuah perkahwinan. Menurut aku, sungguh ajaib bila seseorang menikah dgn pasangan nya yg langsung tidak dikenali, atau mungkin tidak begitu dikenali.. Aku terfikir, bagaimana agaknya penerimaan mereka terhadap pasangan mereka itu.

Bagi aku, semua orang mempunyai expectations yg berbeza terhadap sebuah perkahwinan, dan juga pasangan mereka sendiri. Contohnya, apa yg mereka mahu dan harapkan dlm perkahwinan dan kpd pasangan. Sudah pasti semua orang inginkan yg terbaik buat diri sendiri.
Aku juga begitu...

Kerana itulah dikatakan, 'perkahwinan itu tawakal tertinggi'.. Walau setinggi mana harapan kita, kita pasakkan redha dan harap hanya kpd Allah.. Memang kita tidak mengenali dia, tidak mencintai dia, tapi apakah itu syarat wajib utk sebuah perkahwinan? Sudah tentu tidak.. Kerana itu tawakkul kita itu tinggi kpd Allah. Setelah berusaha mencari, berjanji dan menikah krna Allah, kita berserah kpd Allah sahaja utk jalan seterusnya. Sungguh, ini mmg penyerahan yg benar-benar kerana Allah! Seumur hidup bakal dihabiskan bersama insan baru, sudah pasti rasa gementar dan takut menyelubungi. Maka bertawakkal lah kpd Allah.. Supaya tenang hatimu.

Zaman yg penuh fitnah dan pancaroba ini, sewajarnya rasa takut itu menyerang. Tapi kawallah dengan bercerita kpd Allah... Kerana hanya kpd Allah tempat kita bergantung atas semua perkara.

Sesungguhnya, aku takut dan tak bersedia nak kahwin walaupun dah 2016!!

Hu hu hu.

Hanan,
070116,
Rumah cantik,
Cuti sem ;)

2016.

Assalamualaikum.

It's 2016!!

In another four years, we will reach 2020. Wowwww where is the flying cars? I wanna buy one!! Hihihi

Alhamdulillah, it's a very huge blessings for us to meet 2016..while there are some of us who can't make it bcos they are continuing the journey in another world.

Are we prepared to be in the 'other world'?

So many preparations to be made... Masya Allah. I'm trembling just to think of myself to be in the darkness of the qubr.

:'(

I pray that all of us will be prepared to face death. That is why we must do our best in everything we do, so that we don't regret it later. The death is indeed a big motivation!

Till then,

Take care.

Please recite surah yasin and alfatihah for me, when I'm gone...

Tuesday, December 1, 2015

The road less travelled?

I recently discovered something about myself.

To be truth, I am someone who loves to live in my own comfort zone. I rarely go outside of my comfy zone except that it's a must and I could die if I did not do it.

Yeah, that's what I am. Pathetic? Yeah you can call me whatever you like. But I know my limitations and I like to live in that limitations! Hahaha. (Ok that's a lie, I do take challenges... Sometimes :p)


So what I just noticed about myself is that, I am actually going through "a road less travelled".
You know why?
....

When I started my master in IIUM, I had chosen to do literature! Basically, this course is less favorable compared to linguistics. But I'd chosen to do it erm because I always think I will get better grades for literature subjects!
Is that wrong to think like that?

I also don't know.

See? I'm not sure of myself sometimes. There are times when I feel insecure of my own decisions. Thinking of it as a mistake. I will start to think bad of myself, then after pondering for quite some time....my positive vibes will come back. Alhamdulillah. I believe that there's always good reasons for what happened. So, what's to be regretted of?

Hurm...

Then, I'd choose to take only courseworks whereas all my classmates are taking mixmode! So... I'm thinking to myself, I choose to take coursework because I believe that it will do good for me as I do not have to do all the researchs but if I'm the only one who do that, does it not give me any suffering or troubles later? Just because i choose "the road less travelled?" Hahaha.

See. I'm scared. I totally fright out just thinking about doing things I dislike! Argh.

Currently I'm boggling my mind to think about the pro and cons of these decisions.
-___-

It's so hard to think of this. The future seems to be far away but it's actually just in front of my face!


Wake up hanan!






Footnote: Hanan is a name I used when talking to myself. I love the name and already planning to put Hanan in my daughters names. Hahahahahaha




-kalaulah satu hari nanti my future children happen to read this, hye children! Mummy loves you!-
='D

Wednesday, November 25, 2015

Astaghfirullah.

Please don't let the worries overcome your thoughts.

Please.

Allah kan ada.

Chill a bit. Relax. Cool down.

Tuesday, November 17, 2015

IIUM 31st Convocation.

Bismillahirrahmanirrahim.


Alhamdulillah, it's now a wrap.
My convocation for undergraduate.
A lot of happy things occured, to me and you. :)

The graduands are super excited this year i think, with a lots of brilliant poses for their pre- and post- convocation photographs. I'm amazed looking at those pictures. Subhanallah. :)
Not sharing the pictures here though, hehe. Sorry.

Despite of all the critiques, mockings and a lot of negative comments being said for them for their excitement, there were a lots of compliments too. For me, i really don't get it why are people love to make a fuss of other people's creativity and ways of expressing themselves.
Please have some respect if you want to be respected. there's no need to argue over these things, really not worth it.

By the way, I'm not one of the people who willing to pay money just to take pictures of me menggedik depan kamera. Haha. (pa wau ya wau). But I still have a lot of pictures taken! Haha. Freeeee of course! Coz money matters ;p

I don't want to share my menggedik pictures here, takut awak yg tengok tu muntah depan laptop. Huhu.

What I got here is this,
a picture of a lovely family.
Masha Allah.

I am truly amazed. :)
Just read the caption below the picture. Awesome right!!
Convo sekali pulak tu, comel!

This is definitely the best picture of this 31st Convo for me.(Aside of my own picture with my family, of course hehe. I love them lots!) Because there are many things can be learnt from this sweet family. I truly adore them -- their courage, spirit and all. For sure it's not an easy path for them. :')

I wish to hear more about their stories! Hopefully.

Okay, till next time! Assalamualaikum. :)





"Ni baru gamba paling gempaq of all the gamba konvo UIAM 2015. There's no need to dive and swim in the pool, clinging at the cliff , skating at the ice-skating ring, playing tennis, showing your biceps, acting like assassin creed, as harry potter but ...simply a hardworking student/ the wife / the mother of 4 cute little daughters / the daughter i.e ANGAH Rahmawati, becomes best student for particular subject during her 1st degree of LLB last year and best student for 2nd degree LLBs this year convo. Also to Mohammad Hidir Baharudin for being supportive to her all the way and to manage and maintain the wife and 4 children during study. Angah managed to juggle her time with 4 different roles and still ended as a best student.
What about you out there? Take this as an inspiration. If they can achieve this, you can do better becoz you are simply having the only role of a student. Gives your best shot.
Ps: Posing nampak je tercegat kaku, tapi patut sengih sampai ke telinga sebab dah ada dua degree dan 4 orang anak. Anda mampu?" (Mdm Noraini Md. Hashim)